-->

Prediksi Saham-saham Migas dan Saham Tambang Imbas Dari Perang Rusia VS Ukraina

prediksi harga sama nikel inco saham pekan ini
Pic:cnbcindonesia.com
 
 Perang Rusian dan Ukraina yang sudah berlangsung beberapa pekan ini berdampa signifikan pada bursa saham nasional dan internasional. Beberapa harga saham lokal dan global terkoreksi imbas dari perang yang yang belum ada tanda-tanda berahir.
 
Harga minya dunia melompat ke nilai paling tinggi dalam sejarah. Kenaikan harga minyak dunia otomatis berimbas pada saham-saham perusahan yang bergerak dalam komoditas emas hitam ini.
 
Saham-saham migas atau saham energi tanah air pekan ini langsung melesat akibat imbas kenaikan harga minya dunia. Dikutip dari cnbcindonesia.com pada perdagangan Jumat (4/3), harga minyak jenis brent ditutup di US$ 118,11/barel. Melejit 6,93% dibandingkan hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak Februari 2013.
 
Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 115,68/barel. Meroket 7,44% dan menjadi yang termahal sejak Agustus 2008.
 
Kenaikan harga minya dunia ini mungkin masih bisa meelejit terus kalau sanksi dunia terhadap expor minya Rusia jadi diberlaukan. Seperti yang diketahui Rusia merupaan salah satu exportir minya dunia kedua setelah Arab Saudi.
 

Prediksi Saham- saham Tambang 

Sama hal dengan kenaikan harga-harga saham energi, perang Rusia dan Ukraina juga berimbas pada pergerakan saham-saham tambang.
 
Seperti ssaham-saham perusahan yang bergerak dalam tambang Nikel, pekan ini mulai melejit. Investor berburu saham-saham tambang Nikel.
 
Harga Nikel dunia rata-rata mengalami koreksi positif, di London Metal Exchange (LME) Jumat lalu harga Nikel melesat ke US$ 28.919/ton level, harga tertinggi sejak Februari 2011.
 
Menurut analis ING Wenyu Yao, perang Rusia dan Ukraina memberikan sentimen pada pasar Nikel dunia, investor khawatir jika Rusia dikenakan sanksi expor Nikel mengganggu pasokan Nikel dunia. 
 
Negeri Beruang Merah ini merupaan deretan 3 besar produsen Nikel dunia. Dari tambang-tambang yang ada di negaranya Rusia mampu menghasilkan Nikel per tahun 250.000 ton pada tahun 2021, mengacu data US Geological Survey (USGS). 
 
Negeri Presiden Putin ini memiliki cadangan Nikel sekitar 7.5 Juta Ton salah satu negara yang memiliki cadangan Nikel terbesar.
 
Perang kedua negara yang bertetangga ini sangat berimbas pada kestabilan ekonomi dunia. Harga-harga saham sektor vital terpengaruh banya oleh perang ini.

 
 
LihatTutupKomentar