-->

Investasi di Pinjol Asetku

Asetku adalah salah satu P2p Landing yang mempertemukan antara para investor dengan peminjam. Asetku menawarkan sistem pendanaan dengan imbal hasil yang tergolong tinggi dibanding P2p lending yang lain.

Imbal hasil mulai dari 11% sampai 24% per tahun! Imbal hasil ini jauh lebih tinggi dibanding bunga deposito, obligasi, atau sebagian besar reksa dana,

Asetku mungkin salah satu dari sangat sedikit P2p landing yang memiliki tingkat keberhasilan bayarnya selalu di angka 100%. Bahkan di saat wabah covid naik tajam di mana banyak industri fintech turun penghasilannya, asetku masih tetap bisa mempertahankan kinerjanya.
 

Wah kok bisa gitu ya? Enak banget dong kalau bisa dapat imbal hasil di atas 20% per tahun
dan gak ada yang gagal bayar. Karena biasanya, investasi yang tingkat risikonya rendah itu imbal hasilnya juga rendah. Low risk low return.

misalnya deposito yang imbal hasilnya cuma sekitar 4-5%an, obligasi negara sekitar 5-7%an dan reksadana pasar uang maupun pendapatan tetap yang imbal hasilnya sekitar 6-10%an pertahun.
 
Nah asetku ini bikin banyak orang heran dan penasaran karena bisa ngasih imbal hasil yang tinggi tapi tingkat risikonya bisa ditekan serendah mungkin.
 
analisa investasi di asetku

 
 

Apa Asetku ini udah dapat izin, terdaftar, dan diawasi OJK?

Terus duit yang kita taro di Asetku ini sebetulnya diputerin ke mana sih?mari kita bahas skema pendanaan dari Asetku.

Salah satu opsi pendanaan paling populer di Asetku itu adalah Pendanaan Super dengan bunga 18,5% per tahun dan durasi pendanaan 22 hari.

misalnya, kita taruh uang 100 juta di pendanaan ini, dalam 22 hari kita bakal dapetin imbal hasil sekitar Rp1,115,068.
 
Ngitungnya gimana sih?

18,5% adalah bunga setahun, berarti kalo pendanaannya 22 hari, kita tinggal itung,
18,5%:365 hari x 22 hari = nilai bunga 22 hari

Sekarang kalo kita mau perkirain hasil pendanaan setahun bagaimana?
Kita bisa hitung 365 hari dibagi 22 hari,berarti dalam setahun, kita bisa ngelakuin 16x pendanaan.
 
Nah, dalam 16x pendanaan ini, kalo kita pake imbal hasil periode sebelumnya sebagai modal, kita bisa dapat imbal hasil sekitar 19,4 juta dalam setahun.

Asetku ini berdiri sejak 2017 dengan nama PT Pintar Inovasi Digital dan merupakan anak perusahaan Akulaku. Sebagai induk perusahaan Akulaku adalah startup yang cukup terkenal di Asia Tenggara dan sudah mendapatkan pendanaan sebesar 220 juta dollar
 
Akulaku mendapat pendanaan dari beberapa venture capital bergengsi seperti Seqouia, Qiming, dan Ant Financial. Oya, asetku juga udah terdaftar di OJK sejak 21 Desember 2018.Dan tergabung di Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI.
 
Dengan status terdaftar di OJK dan tergabung di AFPI, artinya Asetku ini bukan perusahaan kaleng yang asal-asalan dibuat.

Asetku ini perusahaan yang terbukti udah berani melewati proses audit dan screening supaya bisa terdaftar di OJK dan AFPI.
 
Sebetulnya uang yang kita investasikan di Asetku ini diputerin kemana sih?
Pendanaan uang di Asetku ini disalurin buat membiayai pembayaran kredit konsumen Akulaku, yang belakangan ini juga jadi opsi pembayaran di Bukalapak

Wah, kalau gitu, berarti ada resiko si konsumen itu kabur dan  btidakayar cicilan dong? Yup, pasti ada aja konsumen yang bandel dan kabur tidak bayar cicilan.

Terus kok bisa sih tingkat keberhasilan bayar Asetku 100% selama 2 tahun terakhir?
Begini, semua bentuk jasa layanan kredit pada umumnya punya rasio gagal bayar utang kredit sekitar 2-5%.
 
Akulaku sendiri diberitain punya NPL atau Non Performing Loan sekitar 2,5% di bulan Juni tahun 2020. Lho berarti benar dong ada yang gagal bayar, tapi kok bisa tingkat keberhasilan bayar di Asetku mencapai 100%?
 
Ternyata risiko gagal bayar para pembeli di Akulaku ini tidak langsung jadi risiko para pendana di Asetku. Risiko tersebut ditanggung sama sebuah perusahaan asuransi yang bernama Staco Mandiri. 
 
Staco Mandiri ini perusahaan darimana sih?
Setelah aku cek, Staco Mandiri ini adalah perusahaan asuransi yang dimiliki sama Dana Pensiun Bank Mandiri dan sudah punya izin usaha sejak tahun 1990.
 
Sebagai perusahaan asuransi, staco mandiri ini berperan sebagai penjamin risiko. Jika ada konsumen Akulaku yang telat bayar cicilan atau tidak lanjut bayar cicilan alias kabur. Keberadaan asuransi inilah yang bikin Asetku bisa terus bayar para pendana sesuai dengan yang dijanjikan

Wah kalo dicover asuransi gitu, berarti aman dong? Nah, analisis kita gak boleh putus sampai di situ.
Mentang-mentang risiko kredit konsumen akulaku ditanggung asuransi, bukan berarti dana asuransinya tidak terbatas. 
 
Walaupun sudah dibantu sama asuransi, Akulaku juga berupaya buat mengurangi risiko kredit macet dari konsumennya.
 
Para peminjam dari Akulaku ini tidak langsung bisa bebas nyicil seenaknya. Ada proses seleksi administrasi yang secara natural bikin para calon peminjam tersaring dengan sendirinya.
seleksi administrasi ini misalnya pengisian data diri, verifikasi identitas, sampai kepemilikan NPWP dan BPJS Kesehatan.
 
Artinya apa?
Sistem administrasi di Akulaku ini secara tidak langsung menyasar para peminjam yang berstatus sebagai karyawan yang punya gaji atau penghasilan tetap.
 
Hal ini tentu bisa meminimalisir risiko kredit macet atau konsumen bandel yang tidak lanjut bayar cicilan. Terlepas dari itu, bukan berarti tidak ada kredit macet sama sekali
 
Risiko kredit macet atau non-performing loan itu pasti selalu ada, yang perlu jadi perhatian adalah
jangan sampai persentasenya terlalu besar dan mengganggu kesehatan keuangan perusahaan
 
Yang pasti, tidak ada pendanaan yang bebas risiko. Mungkin saja ke depannya imbal hasilnya tidak sebesar sekarang, bisa juga bakal ada risiko telat bayar, atau bahkan sampai ke level gagal bayar.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari.....

Website asetku: www.asetku.co.id
LihatTutupKomentar